Totok Hariyono: Jadikan Kantor Bawaslu sebagai Rumah Pergerakan untuk Edukasi Demokrasi

blitar.bawaslu.go.id - Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono, menegaskan bahwa kantor Bawaslu tidak boleh berhenti sebagai bangunan administratif semata, melainkan harus bertransformasi menjadi rumah pergerakan demokrasi. Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri Kick Off Penguatan Kelembagaan Bawaslu Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (19/08/2025).

“Terima kasih untuk Jawa Timur. Delapan agenda strategis yang digulirkan hari ini adalah lompatan penting. Saya berharap semua kantor Bawaslu nantinya benar-benar menjadi rumah pergerakan, tempat hidupnya nilai demokrasi,” ujarnya di hadapan ratusan peserta dari berbagai daerah.

Totok menilai, delapan simpul penguatan kelembagaan yang digagas Bawaslu Jatim bukan hanya proyek birokrasi, melainkan ikhtiar historis yang menjaga marwah lembaga pengawas pemilu. Mulai dari akuntabilitas keuangan, pelayanan informasi, hingga literasi demokrasi—semua diarahkan untuk memperkuat peran Bawaslu sebagai garda terdepan pengawasan.

Ia mengingatkan, pengalaman Pemilu 2024 yang menyisakan ratusan sengketa hukum menjadi pelajaran penting. “Kemarin MK menerima lebih dari 600 laporan, dan hanya sekitar 70 yang berlanjut. Kita tidak ingin angka itu berulang. Melalui penguatan ini, kualitas pemilu harus tampak nyata,” tegasnya.

Lebih jauh, Totok menyebut penguatan kelembagaan bukan kerja insidental, tetapi laku pergerakan yang menghormati ikhtiar reformasi sekaligus menyiapkan masa depan demokrasi.*

“Kantor Bawaslu harus menjadi ruang dialektika, tempat semua data, literasi, dan kesadaran demokrasi tumbuh. Dari sinilah kita menyambut Pemilu 2029, bukan sekadar dengan regulasi, tapi dengan kesiapan menyeluruh dari hulu ke hilir,” pungkasnya.