Bawaslu Jatim Gelar Peer Learning Vol.2: Perkuat Modernisasi Birokrasi untuk Lembaga Pengawas Pemilu

blitar.bawaslu.go.id – Bawaslu Provinsi Jawa Timur kembali menggelar forum Peer Learning Vol.2 dengan sub tema Modernisasi Birokrasi, Senin (15/9/2025). Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran horizontal dan kolaboratif guna memperkuat tata kelola kelembagaan Bawaslu di tingkat kabupaten/kota.

Sebagai tindak lanjut aksi Penguatan Kelembagaan yang telah dilaksanakan oleh sejumlah pilot project Bawaslu kabupaten/kota, Bawaslu Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Peer Learning Vol.2 pada Senin, 15 September 2025, pukul 10.00 WIB hingga selesai.

Kegiatan ini menekankan pada praktik pembelajaran horizontal, kolaboratif, serta berbasis pengalaman nyata yang dapat diadaptasi oleh seluruh jajaran Bawaslu. Sub tema yang diangkat kali ini adalah Modernisasi Birokrasi, sebuah isu strategis dalam memperkuat efektivitas kerja lembaga pengawas pemilu.

Setelah dibuka oleh Ketua Bawaslu Jawa Timur A Warits, forum dimulai dengan sesi berbagi pengalaman dari Nur Elya Anggraini, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, yang pernah mendampingi pilot project sub tema modernisasi birokrasi. Ia menekankan bahwa birokrasi di tubuh Bawaslu harus adaptif, transparan, serta berorientasi pada pelayanan publik yang akuntabel.

“Modernisasi birokrasi bukan sekadar digitalisasi, tetapi juga perubahan pola pikir dan budaya kerja yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan demokrasi,” ujar Nur Elya.

Bawaslu Kabupaten Blitar turut hadir dalam kegiatan ini melalui jajaran komisioner, kepala sekretariat, serta staf teknis. Kehadiran tersebut menjadi komitmen nyata dalam mendukung peningkatan kapasitas kelembagaan, baik dari sisi manajemen organisasi maupun kualitas pengawasan pemilu.

Dengan adanya forum Peer Learning Vol.2, diharapkan seluruh Bawaslu kabupaten/kota di Jawa Timur dapat menerapkan praktik terbaik modernisasi birokrasi. Hal ini sejalan dengan tugas Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara pengawasan pemilu yang tidak hanya fokus pada tahapan, tetapi juga memperkuat kelembagaan secara berkelanjutan.*