Lompat ke isi utama

Berita

Mengawasi Pasien Covid 19 Salurkan Hak Pilih di Rumah Isolasi

blitar.bawaslu.go.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyebut sejumlah pasien yang terpapar COVID-19 di wilayah setempat tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2020, padahal petugas sudah memfasilitasi dengan kotak suara keliling. Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin mengatakan pihaknya telah memantau pelaksanaan pemberian hak suara bagi warga yang diisolasi di rumah serta rumah sakit. "Jadi, antara jam 12.00 sampai jam 13.00 WIB adalah kesempatan bagi KPPS untuk melayani pasien COVID-19 di rumah sakit maupun rumah isolasi. Di rumah sakit pasien tidak menggunakan hak pilihnya," kata Hakam di Blitar, Rabu. Ia mengatakan dari data yang diterima dari satgas covid 19 di rumah isolasi LEC Garum ada 48 pasien, di rumah isolasi Puskesmas Sutojayan ada 16 pasien, di RS Medika Utama Kanigoro ada 21 pasien, dan di RSUD Srengat ada 10 pasien. “Di kedua rumah sakit, yakni RSUD Srengat dan RS Medika Utama pasien yang terpapar COVID-19 tidak menggunakan haknya. Kemungkinan besar karena yang dirawat di rumah sakit ini dengan gejala ya, sehingga tidak menggunakan hak meskipun petugas juga memfasilitasi untuk pemberian hak suara di pilkada ini,” kata Hakam. Berbeda dengan yang dirawat di rumah isolasi, yakni LEC (Local Education Center) Garum dan Puskesmas Sutojayan, Kabupaten Blitar. Di dua lokasi itu, pasien COVID-19 ada yang bersedia menggunakan hak pilihnya. Di LEC dari 48 pasien ada delapan yang menyalurkan hak pilihnya. Sedangkan di rumah isolasi di Puskesmas Sutojayan, dari 16 yang dirawat 13 saja yang memilih. "Yang pasien COVID-19 ini menggunakan A5 untuk hak suaranya. Secara global, pelaksanaan pilkada lancar," kata dia. Untuk di RS Ngudi Waluyo, lanjut Hakam ada tiga yang menggunakan hak pilihnya. Hakam menambahkan, dalam pengawasan pemungutan suara di rumah isolasi serta rumah sakit, pihaknya menekankan kepada penyelenggara untuk mengutamakan protokol kesehatan (prokes) pencegahan covid 19. “KPPS didampingi PPS juga PPK, disaksikan para saksi dari tim pasangan calon 01 dan 02 dengan panduan dari pihak Dinas Kesehatan. Pengawasan dilakukan dari Panwaslu Kecamatan setempat dan Anggota Bawaslu,” jelas Hakam. Demi terjaganya jarak aman dan pelaksanaan pemungutan suara sesuai prokes covid 19, proses pemungutan suara dilakukan petugas dengan mengenakan baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) lengkap. Sementara itu, Pengurus rumah isolasi di Kabupaten Blitar Inun Pujianto mengatakan pihaknya telah koordinasi dengan KPU untuk data pasien yang akan mengambil suara di rumah isolasi. Setelahnya akan diberikan A5. Data itu dikoordinasikan dengan PPK termasuk KPPS terdekat dengan rumah isolasi. "Teknisnya kami berusaha sesingkat mungkin di area isolasi. Pasien tidak sampai keluar batas cukup di perbatasan sekat proses pemilihan suaranya dan disaksikan oleh saksi serta petugas pemungutan dari jarak aman," ujar Inun yang juga staf Bagian Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tersebut. Inun menambahkan seluruh petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Setiap pasien juga diharuskan cuci tangan, memakai sarung tangan medis, masker medis. Para relawan juga harus mengenakan APD. "Suara sampai proses penghitungan kami pastikan sesuai dengan protokol kesehatan dan aman," ucap Inun. Pilkada Kabupaten Blitar diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan petahana Rijanto-Marhaenis Urip Widodo dan pasangan calon Rini Syarifah (Mak Rini)-Rahmad Santoso. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar juga telah menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada Kabupaten Blitar sebanyak 961.971 orang dan 2.278 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar pada 22 kecamatan wilayah Kabupaten Blitar. Sebelumnya, Bawaslu Kabupaten Blitar juga mendapatkan laporan ada TPS yang terpaksa dipindah dari lokasi semula setelah warga di sekitar tempat TPS meninggal dunia. Pemindahan itu dilakukan guna memastikan pelaksanaan pemberian hak suara lancar, terlebih sekarang masih di pandemik COVID-19. Terdapat juga pemilih pingsan lalu meninggal dunia. Ia sebelumnya pernah punya riwayat sakit. (ridha erviana/humas)
Tag
Berita