Lompat ke isi utama

Berita

Cerita para Panwaslu Kecamatan di Kabupaten Blitar Usai Pemilu 2019 (2-Bersambung)

[caption id="attachment_18324" align="alignleft" width="372"] Heri Widodo saat Rapat Pleno Terbuka di KPU kabupaten Blitar[/caption] Sempat Debat Panas, jadi Kenal Banyak Karakter   Banyak suka dan duka dilalui para panitia pengawas pemilihan umum kecamatan (panwascam), ketika bertugas. Utamanya pada penyelenggaraan Pemilu 2019. Karena bagi sebagai panwascam, pemilu kali ini menguras banyak tenaga dan pikiran. Namun, mereka menjalaninya penuh suka cita karena niat dari awal mendaftar menjadi panwascam, sudah siap dengan segala tantangan dan risiko yang ada. Pemilu Tahun 2019 bagi Heri Widodo merupakan pemilu yang tersulit dalam sejarah kepemiluan yang pernah diikutinya. Pria kelahiran 1970 yang sebelumnya pernah menjadi panitia pemilu kecamatan (PPK) ini, menilai banyak penyelenggara pemilu yang kurang berpengalaman dalam bidang kepemiluan. Terlebih, Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang tidak hanya memilih anggota legislatif namun juga presiden dan wakil presiden. [caption id="attachment_18325" align="alignleft" width="300"] Heri Widodo saat melakukan Pengawasan Logistik di Kecamatan Sutojayan[/caption] Dalam Pemilu 2019 ini, Heri Widodo menjabat sebagai anggota panwascam divisi pengawasan dan hubungan antarlembaga Panwaslu Kecamatan Sutojayan. Tentunya, dia banyak berhadapan langsung dengan para peserta pemilu. Menurut Heri, meski dengan segala keterbatasan pengetahuan yang ada, namun kekompakan yang terjalin antarpenyelenggara pemilu cukup baik. Sehingga Pemilu 2019 bisa berlangsung amand dan terkendali. “Koordinasi intens antara panwascam dengan PPK, PPS, dan KPPS terus dilakukan. Semua demi menjaga agar pesta demokrasi bisa sukses,” kata pria yang tinggal di Lingkungan Jegu, Sutojayan ini. Saat memutuskan menjadi panwascam, Heri menyadari jika nantinya pada saat puncak pesta demokrasi yang berlangsung pada 17 April 2019, dia akan kehilangan banyak waktu dengan keluarga. Masalah yang dihadapi di lapangan, tidak mengenal waktu. Namun dengan niat dan tekadnya untuk bisa bergabung menyukseskan pemilu dengan menjadi pengawal demokrasi, Heri yakin bisa membagi waktu dengan baik. “Semua tugas dan pekerjaan ada risiko dan tantangannya sendiri-sendiri. Tinggal bagaimana kita menyikapinya,” lanjut ayah dari Enrico Yongker Widodo ini. [caption id="attachment_18326" align="alignleft" width="300"] Heri Widodo dan anggota Panwascam Sutojayan mengadakan Diskusi dengan Pengawas Desa (PPD/PPL)[/caption] Ada banyak pengalaman yang didapat Heri selama menjadi panwascam. Salah satu yang tidak bisa dilupakan yaitu saat menyelesaikan masalah di lapangan harus berdebat cukup panas dengan beberapa pihak yang merupakan peserta pemilu. Namun ending-nya, bisa terselesaikan dengan baik. “Perdebatan dan adu argumen itu hal yang biasa, tinggal kita menjaga agar tidak larut dalam emosi. Sehingga, masalah bisa selesai dengan baik dan damaim serta semua pihak dapat menjalankan semua hal sesuai dengan aturan yang ada,” tandas Heri, yang kini kembali ke aktivitasnya yang lalu, yakni beternak lele. (humas)
Tag
Berita