Lompat ke isi utama

Berita

Sisi Lain Pengawasan Coklit Data Pemilih di Kabupaten Blitar (8-Bersambung)

Kabag Pengawasan Monitoring ke Krisik dan Kampung Nelayan

  Monitoring pengawasan proses pencocokan dan penelitian (coklit) dilakukan secara intensif ke wilayah. Dua minggu berturut-turut Kepala Bagian Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Timur Filber Sidabutar memonitoring di Kabupaten Blitar. Pada Jumat (24/7/2020) pengawasan di perbatasan Malang, tepatnya di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari. Lalu pada Selasa (4/8/2020), ke Kampung Nelayan di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto.   Ridha Erviana, Staf Humas Bawaslu Blitar   Proses coklit memang memiliki peran penting pada Tahapan Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Tahun 2020. Dari coklit ini, nantinya akan disusun Daftar Pemilih Hasil Perbaikan (DPHP) di tingkat desa dan kecamatan. Selanjutnya, DPHP ditingkatkan ke daftar pemilih sementara (DPS). Proses untuk menjadi daftar pemilih tetap (DPT), harus diawasi secara langsung dan melekat oleh jajaran Bawaslu, panwaslu kecamatan, hingga pengawas kelurahan/ desa. Pengawasan proses coklit memang tidak bisa disepelekan, sehingga hampir setiap hari monitoring pengawasan coklit dilakukan oleh Bawaslu ke lapangan. Tak hanya memastikan hak konstitusional warga tersalurkan karena dicoklit, namun para pengawas juga dihadapkan kepada pengisian berbagai form laporan serta alat kelengkapan pengawasan (AKP). “Jejak administrasi dalam setiap tugas pengawasan memang sangat penting. Oleh sebab itu, monitoring pengawasan tidak hanya untuk mengetahui secara pengawasan coklit di lapangan, namun juga menginvetarisasi kendala para pengawas dalam melaksanakan tugasnya,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Blitar Priya Hari Santosa. Dalam coklit yang berlangsung mulai 15 Juli sampai dengan 13 Agustus 2020 ini, Kepala Bagian Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Timur Filber Sidabutar melakukan dua kali monitoring pengawasan ke Kabupaten Blitar. Pada 24 Juli 2020, Filber bersama tim Divisi Pengawasan memonitoring pengawasan coklit. Sempat sakit perut sewaktu tiba di kantor Bawaslu Kabupaten Blitar di Jalan Ahmad Yani Nomor 42, Kota Blitar, Filber yang kelar monitoring dari Kediri dan sekitarnya berobat ke dokter. Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Blitar Priya Hari Santosa pun memastikan kondisi Filber sudah pulih dari sakit perut sebelum terjun ke wilayah. Beberapa jam beristirahat, sekitar pukul 14.00, rombongan berangkat monitoring pengawasan coklit data pemilih di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari. Jalur yang ditempuh adalah jalan beraspal namun dengan kondisi kelak-kelok, yang merupakan kawasan timur Kabupaten Blitar yang berbatasan dengan Kabupaten Malang. Dalam monitoring tersebut, Panwaslu Kecamatan serta Pengawas Kelurahan/Desa se-Kecamatan Gandusari sudah berkumpul dan mendampingi monitoring ini. “Kami melihat memang pengawas sudah cukup kompak. Komunikasi dengan petugas pemutakhiran data pemilih, panitia pemungutan suara, panitia pemilih kecamatan juga cukup baik,” kata Filber. Filber menilai pihak pengawas dan penyelenggara di Kabupaten Blitar, cukup kompak dan bersinergi dalam proses coklit ini.     Berselang sepekan, Filber beserta staf Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Timur kembali memonitor pengawasan coklit di Kabupaten Bllitar. Ini terkait audit coklit yang dilakukan Bawaslu, untuk memastikan tidak ada warga yang terlewati coklit. Monitoring ini berlangsung dua hari, pada 3-4 Agustus 2020. Karena dalam monitoring tidak hanya melihat langsung kondisi di lapangan, namun juga mengecek AKP yang disusun oleh Bawaslu Kabupaten Blitar. Pada Senin (3/8/2020), Filber memonitor berkas alat kerja pengawasan (AKP) coklit data pemilih. Apakah sudah sesuai, lengkap, dan akurat. Karena data yang diisi oleh Bawaslu berasal dari Panwaslu Kecamatan, maka memang memerlukan proses untuk mengisi AKP. Selanjutnya, pada Selasa (4/8/2020), Filber didampingi Priya beserta para staf, memonitor pengawasan coklit di kampung nelayan Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto. Tiba di daerah kampung nelayan, rombongan Filber disambut juga oleh Anggota Panwaslu Kecamatan Wonotirto, Priyogi, Maryono, dan Karno. “Kawasan-kawasan yang aksesnya jauh dari pusat kota seperti ini juga harus diawasi, apakah sudah seluruhnya ter-coklit,” kata Filber. (*)
Tag
Berita