Lompat ke isi utama

Berita

Sisi Lain Pengawasan Coklit Data Pemilih di Kabupaten Blitar (7-Bersambung)

Ajak Komunitas Trail Panggungrejo jadi Pengawas Partisipatif

  Dengan bentang alam luas, wilayah Kabupaten Blitar memiliki keberagaman kontur wilayah. Ada jalur dataran yang sudah hotmix, adapula jalur pegunungan yang ekstrem, bahkan aksesnya sulit. Untuk pengawasan di daerah yang aksesnya sulit Bawaslu dan jajaran merangkul dan melibatkan masyarakat setempat sebagai pengawas partisipatif. Seperti di Kecamatan Panggungrejo, Bawaslu menggandeng komunitas trail dalam pengawasan pencocokan dan penelitian (coklit).   Ridha Erviana, Staf Humas Bawaslu Blitar   Butuh totalitas dari para pengawas pemilihan dalam melaksanakan tugas mengawal tegaknya demokrasi. Wilayah yang ekstrem, warga yang sulit ditemui, dan kondisi lain yang menjadi kendala pengawasan seyogyanya tidak menyurutkan semangat pengawas dalam melaksanakan tugas. Demi memastikan tugas pengawasan melekat (waskat) coklit di wilayah berlangsung baik, Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin bersama Anggota Nur Mustofa melakukan monitoring pengawasan coklit di Desa/ Kecamatan Panggungrejo, pada Kamis (23/7/2020) lalu. Mobil dinas diparkir di Kantor Panwaslu Kecamatan Panggungrejo, lalu beralih menggunakan trail dari Komunitas Trail Panggungrejo untuk menuju lokasi yang berjarak sekitar tiga kilometer dan harus melewati hutan dengan jalan yang berbatu terjal. Karena sifatnya monitoring, sehingga pengawasan dilakukan pada siang hari. Padahal pada pelaksanaan coklit petugas dan pengawas biasanya memilih malam hari karena warga lebih mudah ditemui. Jika siang hari, hampir dipastikan banyak yang tidak bertemu karena rata-rata warga yang bermatapencaharian berkebun ada di ladang dari pagi hingga sore hari. “Kebetulan PPDP dan Pengawas Kelurahan Desa (PKD) banyak yang perempuan. Dan alhamdulillah sejauh ini aman. Mereka memang sudah terbiasa menempuh rute melewati hutan setiap harinya dengan roda dua. Kalau orang baru, pasti sudah angkat tangan,” kata Lukman, ketua Panwaslu Kecamatan Panggungrejo yang ikut dalam rombongan monitoring dengan komunitas trail ini. Di Desa Panggungrejo ini juga ada tempat pemungutan suara (TPS) rawan karena tak hanya soal akses jalan dan jarak yang jauh, namun TPS berada di rumah ketua RT. Menurut Hakam, cara paling ideal untuk mengawasi pemilu/ pemilihan di daerah terisolir adalah dengan merangkul dan melibatkan masyarakat setempat. Dengan begitu, bisa menambal adanya keterbatasan petugas dan anggaran dalam pengawasan. “Kami merangkul komunitas trail di wilayah ini sehingga bisa ikut mengawasi jalannya pemilihan dengan terlibat sebagai pengawas partisipatif,” kata Abdul Hakam Sholahuddin, ketua yang juga koordinator divisi hukum, humas, dan data informasi (datin) ini. Oleh sebab itu, Hakam berterma kasih kepada komunitas trail yang bersedia dilibatkan sebagai pengawas partisipatif  pemilihan. Dia berharap, komunitas-komunitas lain di wilayah juga bisa ikut ambil bagian dalam pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Tahun 2020 yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. (*/humas)
Tag
Berita