Sisi Lain Pengawasan Coklit Data Pemilih di Kabupaten Blitar (5-Bersambung)
|
Coklit di Tepi Pantai, Dikira Pendataan Bansos
Jika di Blitar Utara mayoritas mata pencaharian penduduknya bertani, berkebun, dan beternak, maka di wilayah Blitar Selatan ada masyarakat nelayan. Pengawasan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih di Dusun Ringinsari, Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates dilakukan di tepi Pantai Jolosutro. Beberapa warga mengira mereka didata untuk penerimaan bantuan sosial (bansos), bahkan ada juga yang tidak ngeh akan ada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Tahun 2020. Ridha Erviana, Staf Humas Bawaslu Blitar Kecamatan Wates menjadi wilayah timur Kabupaten Blitar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada tahap Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih, diawasi oleh jajaran Panwaslu Kecamatan Wates dan 8 Pengawas Kelurahan/ Desa (PKD) dengan penuh totalitas. Tanpa mengeluhkan medan yang sedemikian menantang. Terlebih di kawasan paling selatan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, perlu kesabaran dan ketelatenan. Seperti saat melakukan pengawasan melekat (waskat) coklit data pemilih pada masyarakat nelayan, Rabu (22/7/2020) lalu, menyisakan cerita. Pasalnya coklit oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) masyarakat nelayan, dilakukan di tepi Pantai Jolosutro, Dusun Ringinsari, Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates. Rata-rata nelayan bekerja dari pagi hingga sore. Sehingga baru pukul 16.00 hingga malam hari, bisa di-coklit petugas. Praktis, suasana sunset mewarnai proses waskat coklit PPDP ini. Sedikit temaram karena matahari hendak kembali ke peraduan. Mereka yang di-coklit pun tampil apa adanya, khas masyarakat nelayan. Lugu tanpa polesan namun tetap ramah menyapa petugas. Dengan keluguan itu. tidak heran saat petugas datang warga setempat ada yang mengira sedang ada pendataan bantuan sosial (bansos) covid 19. Ya, memang dengan situasi bencana nonalam covid 19 ini, mereka yang hidup dengan kondisi pas-pasan dan terdampak covid 19, menjadi sasaran pemberian bansos. Setelah dijelaskan perlahan, mereka pun memahami maksud dan tujuan petugas. “Banyak juga yang belum tahu kalau 2020 ada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar. Maklum karena selain usia sudah uzur, juga keterbatasan akses teknologi dan informasi di sini (tepi Pantai Jolosutro, red),” kata Farikul, anggota Panwaslu Kecamatan Wates. Ketua Panwaslu Kecamatan Wates Amin Thohari dan Anggota Habibah juga turut dalam waskat coklit data pemilih pada masyarakat nelayan. Mereka memastikan PPDP melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai standar protokol kesehatan pencegahan covid 19. “Rata-rata warga juga sudah bermasker. Dan menyadari bagaimana agar jaga jarak,” kata Farikul yang akrab disapa Gundul ini. Saat warga mengetahui akan di-coklit data pemilih untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar, lanjut Amin, warga juga kooperatif. Sehingga, relatif tidak ada masalah. Coklit pada satu kepala keluarga (KK) berlangsung maksimal 10 menit. “Coklit ya dilakukan di tepi pantai. Karena memang domisilinya warga di situ. Ada sekitar 300 warga yang masuk data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4),” imbuh Farikul. Ketua Panwaslu Kecamatan Wates Amin Thohari menambahkan, tempat pemungutan suara (TPS) di Dusun Ringinsari ini termasuk ke dalam kategori rawan. Pasalnya akses ke TPS termasuk terjauh dari pusat kecamatan, dan bisa terisolir saat hujan. “Karena rawan longsor dan banjir,” ungkap Amin. Sebagai pengawas, lanjut Amin, pihaknya memang harus memastikan bahwa proses coklit oleh PPDP berlangsung sesuai trek yang benar. Tak hanya itu, sebagai orang yang telah mengenal wilayah setempat, maka pengawas harus bisa bekerja lebih cepat dan tepat dalam mengawal proses pelaksanaan pesta demokrasi. Demi memastikan hak warga negara terpenuhi. (*/humas)Tag
Berita