Lompat ke isi utama

Berita

Mahasiswa Bertanya Strategi Bawaslu Bagi Milenial Lahirkan Pilkada Jurdil

Ditulis oleh Bhakti Satrio pada Minggu, 8 Maret 2020 - 09:16 WIB   Mamuju, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar kegiatan Bawaslu 'Goes to Campus' di Universitas Tomakaka, Sabtu (7/3/2020). Dalam sesi tanya jawab, seorang mahasiswa bernama Muhammad Irvan menanyakan kepada Ketua Bawaslu Abhan perihal strategi yang ditawarkan kepada mahasiswa agar menghasilkan pilkada yang jujur dan adil (jurdil) sekaligus berintegritas. Abhan menjelaskan, agar menghasilkan pilkada jurdil dan berintegritas, mahasiswa harus berperan dalam mengawasi pilkada mulai dari tahapan awal. Tahapan awal yang dia maksud mulai dari pengawasan rekrutmen jajaran Bawaslu daerah. "Kami akan melibatkan semaksimal mungkin jajaran mahasiswa untuk aktif dalam pengawasan. Mulai dari tahapan awal misalnya rekrutmen penyelenggara Ad hoc (sementara) atau kandidat PKK (Panitia Pengawas Kecamatan), maka mahasiswa bisa juga terlibat dalam pengawasan," jelasnya saat menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Dia mencontohkan, terkait perekrutan anggota PPK, mahasiswa bisa mengawasi dari latar belakang yang tidak boleh terlibat partai politik. Hal ini menurutnya disebabkan syarat utama dalam menjadi penyelenggara pemilihan harus non partisan sehingga tidak boleh ada keterlibatan dalam partai politik meskipun pada tingkat paling rendah. "Kalau pernah menjabat sebagai pengurus atau anggota partai, itu pun ada masa jedanya yaitu lima tahun setelah dia mengundurkan diri dari keanggotaan. Untuk dapat menjaga integritas penyelenggara, maka harus dimulai dari proses rekrutmen yang transparan, tidak ada isi orang-orang partai," papar Abhan. Selanjutnya, Abhan menjelaskan mahasiswa juga bisa berperan dalam pengawasan partisipatif dengan turun langsung ke lapangan. "Intinya bahwa melihat ada yang salah di lapangan, laporkan! Ada politik uang, cegah! Jangan tergoda oleh politik uang. Itu salah, mahasiswa harusnya bisa melakukan pencegahan," tutup dia. Editor: Ranap THS Fotografer: Bhakti Satrio Wicaksono
Tag
Berita