Lompat ke isi utama

Berita

Humas Kekinian, Bawa Bawaslu Dekat dengan Masyarakat

blitar.bawaslu.go.id - Tantangan kehumasan di era 4.0 menjadi perhatian bagi Bawaslu Jawa Timur untuk jajarannya. Karena, ibarat pisau dengan dua sisi, lembaga harus bisa memberikan layanan informasi yang murah dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan, tetapi pada sisi lain juga menyebabkan disrupsi, disinformasi, hoaks yang semakin meningkat. Untuk membekali jajarannya, Bawaslu Jatim menggelar Workshop Kehuamasa di Era 4.0 pada 30 November sampai dengan 1 Desember 2020,di Hotel Santika, Banyuwangi. Beberapa narasumber dihadirkan dalam workshop yang diikuti penanggung jawab dan staf kehumasan dari 38 Bawaslu Kabupaten/ Kota se-Jawa Timur, ini. Ada dari iNews juga praktisi sosial media. Koordinator Divisi Hukum, Hubungan Masyarakat dan Data Informasi Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar mengajak divisi hubungan masyarakat (humas) se-Jawa Timur untuk terus meng-upgrade diri dan pada sisi lain juga melakukan improvisasi agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Hal ini ia sampaikan saat menutup Workshop Bawaslu Jatim via daring, Selasa (01/12). “Kita berkewajiban mengikuti trend yang ada. Mengupgrade diri kita dan orang lain. Tentu prosesnya tidak mudah. Saya berterima kasih kepada Bu Nur Elya Anggraini yang mengajak kita untuk sama-sama upgrade kemampuan,” terangnya Proses untuk terus mengasah kemampuan pengawas pemilu dalam kerja kehumasan bagi Fritz sebagaimana dengan telepon genggam. “Kita yang punya Android atau IOS untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman harus update agar mendapatkan fitur baru yang disediakan oleh developer. Ada prosesnya, ada tidak enaknya. Tetapi sebagaimana handphone, jika tidak upgrade, akan hang,” terangnya. Bagi Fritz, usaha untuk lebih baik perlu kerja keras. “Usaha untuk melakukan sesuatu yang lebih baik perlu di desain. Tidak ada sesuatu yang lebih baik tanpa usaha untuk mengupgrade diri kita sendiri,” tambahnya Selain itu, Fritz juga mengungkapkan tentang perlunya imporvisasi. “Humas itu harus menarik. Membuat masyarakat tertarik ke Bawaslu. Mengajak untuk mengawasi. Itu membutuhkan improvement. Jangan hanya melakukan hal yang sama terus-terusan,”tambahnya. (ridha erviana/ humas)
Tag
Berita