Di Balik Dapur Pemberian Keterangan di MK
|
Ibarat masakan, Bawaslu Jawa Timur telah meracik keterangan tertulis yang pas sesuai selera Mahkamah Konstitusi. Keterangan Bawaslu berbuah pujian. Siapa saja yang berada di balik dapur? Apa saja yang telah dilakukan sebelum pemberian keterangan? Simak reportasenya.
Anggota Bawaslu Jawa Timur, Dewita Hayu Shinta memang cukup rendah hati memberikan pernyataan setelah persidangan.
“Berkat bimbingan, arahan, dan pendampingan Bawaslu RI sejak awal penyusunan keterangan sampai simulasi persiapan persidangan. Terima kasih juga kepada Bawaslu Kabupaten/Kota dan kinerja sekretariat Bawaslu Jatim yang sangat supporting data hasil pengawasan,” ungkapnya
Jauh hari sebelum memberikan keterangan, yakni pada 8 Januari 2025 setelah pemeriksaan pendahuluan, Ketua, Anggota dan sekretariat Bawaslu Jatim bekerja 24 jam bergantian untuk menyusun keterangan tertulis dan alat bukti.
Kala itu, Anggota Bawaslu Jatim, Rusmifahrizal Rustam menceritakan dengan singkat apa yang dilakukannya.
“Setelah sidang pendahuluan kita akan menjawab dalil-dalil yang disampaikan pemohon dalam keterangan. Tentu keterangan itu harus dilengkapi dengan semua alat-alat bukti serta dokumen yang diperlukan dalam mendukung keterangan yang disampaikan,” ungkapnya
Rusmi juga menuturkan kendala-kendala yang dihadapi.
“Karena kita harus menyiapkan alat bukti ini di 38 Kabupaten/Kota. Tidak hanya di tingkat Kabupaten/Kota, ada yang kecamatan, kelurahan dan desa. Tentu ini menjadi tantangan yang harus kita lalui,” tambahnya
Selaksa berkejaran dengan waktu.Dari pagi ketemu pagi. Ketua dan Anggota menekuni narasi dan alat bukti. Sekretariat bolak balik ke tempat fotokopi. Setelahnya ke kantor pos untuk meleges alat bukti untuk kemudian balik lagi ke fotokopi. Siklus kerja yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
INTENS DAMPINGI 16 KABUPATEN/KOTA
Anggota Bawaslu Jatim, Dewita Hayu Shinta menuturkan bahwa selain menyiapkan keterangan tertulis untuk perselisihan hasil pemilihan (PHP) Pilgub, pihaknya juga intens memberikan pendampingan terhadap 16 Kabupaten/Kota yang terdapat PHP.
“Pendampingan dan monitoring tersebut berupa melakukan review terhadap keterangan tertulis dan resume dari 16 Bawaslu Kab/Kota beserta melakukan verifikasi dan sinkronisasi terhadap alat bukti dari keterangan tertulis tersebut. Sekaligus melakukan simulasi persidangan PHP, ” jelasnya
Penginapan Aryaduta menjadi saksi sejarah saat Bawaslu Kabupaten/Kota keluar masuk dan naik turun lift menyiapkan narasi, alat bukti serta ikut simulasi. Proses yang sibuk dan penuh waktu berbuah nyata saat di MK.
Sidang masih akan terus berlangsung. Orang-orang yang berada di balik dapur akan terus bekerja jauh dari sorot kamera. Kini mereka bersiap menunggu putusan sela. Lanjut atau tidak, mereka akan selalu siap untuk tegakkan demokrasi.
Repost Bawaslu Jawa Timur