CATATAN RAMADAN 1442 HIJRIYAH BERSAMA BAWASLU BLITAR
|
Ramadan ke-26, Refleksi Hakikat Manusia
Oleh : Ridha Erviana
Akhir pekan ini, ayok kita melakukan refleksi diri bersama. Apa saja kegiatan yang kita lalui mulai Senin sampai dengan hari ini, 8 Mei 2021. Adakah yang istimewa? Menurut saya ada. Ini terjadi pada Kamis sore lalu, 6 Mei 2021, saat Bawaslu dan KPU se- Jawa Timur mengadakan Khotmil Quran sekaligus untuk memperingati Nuzulul Quran. Di tengah pandemi covid 19 yang tak kunjung berakhir, mengharuskan kita semua melakukan pembatasan segala aktivitas tatap muka. Namun justru dengan adanya pembatasan ini, muncullah kegiatan-kegiatan positif memanfaatkan teknologi yang ada. Peringatan Nuzulul Quran yang tahun lalu, tidak ada giat berarti, tahun ini diperingati meriah meskipun secara daring. Ya meriah. Karena peserta daring Khotmil Quran-nya melibatkan seluruh jajaran Bawaslu dan KPU se-Jawa Timur. Ada ratusan yang hadir. Dan mereka saling sahut bersambung membacakan kalimat Allah. Betapa kondisi yang kadang membuat banyak orang mengeluh, justru ada nilai dan pelajaran berharga di baliknya. Tanpa pandemi, bukan tak mungkin jika acara Nuzulul Quran hanya ala kadarnya. Iya. Nuzulul Quran merupakan peringatakn yang sangat penting bagi seluruh muslim sekaligus menjadikannya sebagai momentum refleksi diri tentang hakikat sebagai manusia. Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, manusia diciptakan Allah dikaruniai dengan nafsu dan akal. Inilah yang menjadikannya pembeda dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Manusia memiliki karunia berupa dimensi rohaniah dan akal fikiran, ini yang membedakan dengan makluk lainnya. Kesempurnaan manusia disertai dengan tanggung jawab, yakni sebagai khalifah fil ardi (pemimpin di muka bumi). Oleh sebab itu, manusia haruslah pandai memanfaatkan kelebihan yang kita miliki dan tanggung jawab yang diberikan. Dan sebaik-baiknya manusia, adalah mereka yang dapat memberikan kebaikan bagi sesamanya. (*/bersambung)Tag
Berita
Opini