CATATAN RAMADAN 1442 HIJRIYAH BERSAMA BAWASLU BLITAR
|
Ramadan ke-25, Menahan Diri dan Rindu
Oleh : Eka Fifty Anugrah
Lima hari lagi Lebaran. Lagi-lagi libur Lebaran tidak genap sepekan. Lagi-lagi mudik pun dilarang. Lagi-lagi, harus dibatasi aturan protokol kesehatan ini dan itu. Lagi-lagi, harus menahan diri dan rindu bertemu dengan saudara jauh. Tapi lagi-lagi, ini semua demi kebaikan bersama. Agar dunia ini segera pulih. Agar pandemi segera berlalu. Aktivitas kantor berlangsung seperti biasa. Ada kordiv melakukan aktivitas rakor daring, terkait pemutakhiran data pemilih berkelanjutan serta sekolah kader pengawas partisipatif. Ada daring tentang kearsipan dan kelembagaan. Selebihnya melakukan aktivitas ringan. Seperti mengisi konten positif untuk media resmi lembaga. Surat edaran mengenai cuti hari raya yang dicoret, karena kondisi covid 19, tidak lagi menggores rasa kecewa. Karena memang, kondisi pandemi ini mengharuskan kita untuk berlaku demikian. Puasa tak lagi sekedar menahan diri dari segala hawa nafsu. Namun juga menahan rasa rindu, untuk bisa berlaku saat keadaan sudah normal tanpa pandemi covid 19. Pada akhirnya, ibadah pun lebih khusyu di rumah, waktu lebih banyak bersama keluarga, kebersihan lebih terjaga. Hanya bisa yakin, bahwa kondisi ini adalah kondisi terbaik agar dunia ini kelak lebih baik. (*/bersambung)Tag
Berita
Opini