Lompat ke isi utama

Berita

CATATAN RAMADAN 1442 HIJRIYAH BERSAMA BAWASLU BLITAR

Ramadan ke-1, Bakal Ada Tadarus Bawaslu (Bersambung)

Oleh: Abdul Hakam Sholahuddin

  Entah kenapa malam pertama Ramadan ini tak jua belum dihinggapi rasa kantuk. Jam di gawai sudah menunjuk angka 00.55. Berarti kurang dua jam lagi waktunya santap sahur. Begitulah kebiasaan jadwal istriku menyiapkan hidangan masakan puasa. Sedang putriku kecil yang masih duduk kelas dua MI sudah biasa melekan. Kadang jam 2 dini hari baru tidur. "Besok belajar puasa ya," ucapku. Memang udara terasa panas. Kaos pun basah karena sumuk. Padahal kami tinggal di kaki gunung Kelud udaranya sejuk nan dingin. Entah apa karena habis diguncang gempa, sehingga magma gunung Kelud mulai produksi kembali. Ataukah cuacanya yang beberapa hari ini nggak turun hujan. Sehingga sejak siang terasa sangat panas. Saya mencoba memejamkan mata sambil mendengarkan ngaji murattal Alquran juz 1 yang dibacakan oleh Maghfirah M Hussein lewat hape. Namun, hingga ayat juz 1 akan berakhir, tak juga bisa terlelap. Ya sudah melekan saja. Hari ini memang beberapa kegiatan kami jalani. Mulai kegiatan di kantor dengan agenda pengambilan gambar untuk video profil lembaga Bawaslu. Alhamdulillah semua teman kerja tampak kompak dan bahagia. Sejak petang suasana kantor sudah mulai sepi. Sebagian besar teman sibuk megengan dan ziarah ke makam kerabat dan leluhur jelang menjalankan ibadah puasa. Usai dari kantor ingat teman di Blitar Selatan yang perilakunya sangat sopan. Sering memanggilku dengan sebutan paduka. Entah apa maksud. Setelah menanyakan kabar Gus Yogi memberitahu kalau tengah sibuk mengawal pelaksanaan Rukyatul hilal untuk penentuan awal puasa. Ada dua tempat yang dihelat. Pertama di bukit Puncak Langit, kedua di bukit Banjarsari. Keduanya berada di wilayah Wonotirto. Saya pun pilih lokasi terdekat, karena berangkatnya sudah sore. Gus Yogi pun mengirimkan titik lokasi lewat shareloc. Tak lihat perjalanan ditempuh 45 menit dari kota. Saya pun langsung minta ditemani Arma Agustyan. Cuuus lewat Kademangan melintasi Candi Simping dan bukit Bonsai. Ternyata di bukit Banjarsari kegiatan sudah dimulai. Beberapa pejabat sudah tampak. Mulai dari pemkab, kemenag, pengadilan, lajnah falakiyah PC NU Blitar maupun adik-adik dari MAN 2 Blitar yang biasa ikut rukyah ini. Bahkan MAN 2 ini membawa teleskop cukup besar. Namun kegiatan rukyat di bukit ini belum berhasil melihat hilal. Namun pemerintah sudah menetapkan awal ramadan jatuh pada 13 April 2021 sesuai hasil sidang isbat kementerian agama. Lokasi rukyat ini sebenarnya akan dihadiri Wabup Rahmat Santoso. Ternyata Wabup setelah mengunjungi beberapa rumah warga yang rusak akibat gempa bumi balik ke kantor. Kami pun berpapasan di perempatan Bu Yasin Kademangan. Dari bubaran rukyat karena gagal, kami masih diminta mampir ke rumah Gus Yogi. Rumahnya 4 km dari lokasi Astronomi Park Wonotirto ini. Ya numpang sholat Maghrib. Ternyata sang ibunda Yogi yang masih jejaka ini menyiapkan makanan. "Monggo makan seadanya." Masakannya enak banget. Apalagi di kantor siang tadi hanya dibelikan gado-gado sama Ridha. Kami pun ngobrol ngalor ngidul. Tapi ada pembicaraan yang bagus. Nanti di bulan puasa, saya akan dibuatkan kegiatan. Kami pun beri nama Tadarus Bawaslu. Gus Yogi lah nanti yang akan mengumpulkan jamaah masjid, sedangkan saya diminta ceramah. Saya pun langsung mengiyakan. Siaap insyaallah. Usai dari Wonotirto langsung balik pulang. Tapi tak mau melewatkan sholat tarawih pertama. Kami singgah untuk sholat di Masjid Baitul Atiq, Sumberjati Kademangan. Jamaahnya full, baik laki-laki maupun perempuan. Karena terlambat hanya kebagian enam rakaat tarawih. Dan tentu ditutup dengan witir 3 rakaat. Saat akan beranjak meninggalkan masjid, ternyata disapa teman. "Pak Hakam!..", sapanya. Waah yang nyapa tadi pejabat Kemenag Blitar, Ahmad Baidhowi MPd. Beliau pernah menjadi PLT kepala kantor Kemenag Blitar. Kami pun berbincang sebentar dan pamitan pulang. (*/Bersambung)
Tag
Berita
Opini