You are here
Home > Berita > Sisi Lain Pengawasan Coklit Data Pemilih Di Kabupaten Blitar (2-Bersambung)

Sisi Lain Pengawasan Coklit Data Pemilih Di Kabupaten Blitar (2-Bersambung)

Di Kaki Gunung Kawi, Ada Kampung Terisolir dengan 11 KK

 

Hampir setiap hari, Pimpinan Bawaslu Kabupaten Blitar turun ke wilayah untuk melaksanakan monitoring pengawasan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Pada Rabu, 22 Juli 2020 giliran Priya Hari Santosa, anggota Bawaslu Kabupaten Blitar memonitor kinerja jajaran pengawas ad hoc. Lokasinya ada di kaki Gunung Kawi, di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko. Tepatnya di Kampung Telogo Genthong yang ditinggali 11 kepala keluarga (KK).

 

Ridha Erviana, Staf Humas Bawaslu Blitar

 

Sekitar pukul 13.00, cuaca tampak cerah di Kantor Panwaslu Kecamatan Doko. Anggota Bawaslu Kabupaten Blitar Priya Hari Santosa sudah stand by bersama Anggota Panwaslu Kecamatan Doko. Mereka bersiap melakukan pengawasan coklit data pemilih di Kampung Telogo Genthong, Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko. Sebuah perkampungan kecil dengan populasi 27 jiwa dari 11 KK.

Untuk menuju kampung ini hanya ada satu akses jalan. Meskipun menjadi bagian dari wilayah RT 1/ RW 5 Desa Sumberurip, namun lokasi kampung di kaki Gunung Kawi ini cukup terisolasi. Akses jalan yang hanya satu-satunya juga hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor atau berjalan kaki. Belum lagi medan yang sulit dan terjal, membuat orang luar merasakan sensasi petualangan alam yang menantang jika ingin menuju Kampung Telogo Genthong.

“Dari kantor Panwaslu Kecamatan Doko sekitar tiga jam perjalanan. Karena memang sudah menjadi panggilan tugas, maka para penyelenggara harus siap terjun ke wilayah terpencil sekalipun,” kata Priya.

Pria yang menjabat sebagai koordinator divisi pengawasan dan hubungan antarlembaga Bawaslu Kabupaten Blitar ini, mengatakan meski kampung ini terisolir dengan akses jalan yang sulit namun antusiasme penduduk saat ada pemilu atau pemilihan cukup baik. Jarak tempat pemungutan suara (TPS) sekitar 4 kilometer, dengan medan jalan yang sulit, tidak menyurutkan semangat mereka memilih. Karena itu menjadi kesempatan bagi warga Kampung Telogo Genthong untuk bersosialisasi dengan warga lain di keramaian.

“Saat coklit kebanyakan mereka sudah paham jika ini pendataan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Tahun 2020,” ungkap Priya.

Dengan jarak sekitar 20 kilometer dari Kantor Panwaslu Kecamatan Doko, rombongan pengawas bersama petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) tiba di Kampung Telogo Genthong sekitar pukul 15.00. Bak negeri di atas awan, suasana di perkampungan ini selalu berkabut dan dingin. Jangankan akses internel, sinyal seluler saja tidak nyanthol di kawasan ini.

“Saat dilakukan coklit di dalam rumah agak gelap. Karena listrik nyala dibatasi, pukul 17.00 sampai dengan 06.00, itupun memakai tenaga turbin air,” cerita Priya.

Proses coklit data pemilih berlangsung singkat saja. Hanya sekitar 10 menit per rumah. Para pengawas melihat kerja PPDP yang melakukan tugasnya dari rumah ke rumah. Ada beberapa rumah dengan pintu terbuka, namun tak tampak penghuninya. Mungkin saja si empunya rumah sedang di kebun. Rata-rata penduduknya memang mengandalkan berkebun sebagai mata pencaharian.

Priya mengatakan, dari monitoring pengawasan coklit data pemilih di pelosok ini, petugas terlihat bersemangat meski harus menempuh medan yang terjal. Warga yang ramah juga menerima dengan baik petugas yang datang. Semua proses dilakukan dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan covid 19.

“Soal kendala pasti ada. Blitar dengan wilayah yang luas, bentang alam yang bervariasi merupakan tantangan tersendiri. Maka dari itu, jika pengawasan di lokasi dengan kontur labil kami berpesan agar lebih hati-hati dan bersabar,” kata Priya.

Priya menandaskan, seluruh pengawas telah didaftarkan di BP Jamsostek sehingga telah terlindungi apabila terjadi sesuatu yang tak diinginkan selama bertugas. Meskipun begitu, keamanan bekerja harus diutamakan.

“Tetap semangat dalam mengawal hak pilih, walau lokasi yang terpencil dengan jumlah rumah sedikit dan jalan yang sulit dilalui. Namun, mereka mempunyai hak yang sama dalam memilih,  Maka kewajiban Bawaslu selaku penyelenggara untuk datang dan mencoklit lansung dari rumah ke rumah,” tandas Priya. (*/humas)

 

About Post Author

Admin
Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu
slot deposit dana
Top